Ilmu kimia sering ditakrifkan sebagai suatu ilmu berkenaan dengan penukaran sesuatu benda kepada benda lain, khasnya penukaran logam murah kepada perak atau emas atau sebagainya yang lebih berharga. Pada abad ke-16. Bel-Mughus al-Maghribi menghasilkan satu penulisan pendek tentang sejarah kimia dari zaman Nabi Adam hingga kepada zaman Nabi Muhammad S.A.W untuk menunjukkan bahwa kimia merupakan ilmu warisan yang diwahyukan. Di Andalus juga terdapat beberapa ramai ahli kimia Islam antaranya Jabir Ibn Aflah. Antara sumbangan beliau di dalam ilmu fizik ialah menemukan asid sulfurik, asid nitrik dan nitro muriatik. ,Abbas Ibn Firnas telah memperkenalkan teknik membuat kaca, dan lain-lain.
Jabir ibnu Hayyan
Bidang kimia yang di pelopori orang Islam mencapai kemuncaknya dengan cepat dalam abad ke-8 dengan kemunculan Jabir Ibn Hayyan. Beliau menghasilkan banyak penulisan yang kemudiannya ditambah lagi oleh penuntut-penuntutnya yang menulis mengikut doktrin Jabir. Himpunan hasil penulisan ini dikenali sebagai �Korpus Jabir�. Di antaranya termasuklah �Kitab al- Sab�in� dan kitab �al-Mizan� yang merupakan asas kepada Kimia Latin yang mula berkembang pada abad ke-15.
Jabir ibnu Hayyan lahir tahun 721 dan di Barat dikenal dengan nama Geber. Sampai akhir abad 17, ia -- bersama dengan Zakaria Razi -- sangat menonjol sebagai ahli kimia termasyhur yang dihasilkan abad pertengahan. Anak seorang penjual obat di Kufah (Irak) ini juga merupakan seorang sufi. Dalam penemuannya, Jabir membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Jabir pula menyiapkan tekniknya, mirip semua 'technique' kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dia pula yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.
Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Dalam bidang kimia, karya Jabir ibnu Hayyan mencapai lebih 500 buah, tapi hanya beberapa yang sampai pada zaman Renaissance. Di antara bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah, diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Summa Perfectionis. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian zat kimia.
Jabir Ibnu Hayyan wafat. tahun 815; ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Jabir al-Hayyan mengemukakan kaedah percobaan sains.
Abu Zakariyya al-Razi
Muhammad Abu Zakariyya al-Razi lahir tahun 865 menghasilkan �Kitab al-Asrar� dan �kitab Sirr al-Asrar� serta �al-Madkhal al-Thalim� yang masih digunakan oleh para ahli kimia terkemudian kerana al-Razi masih mengekalkan bahasa simbol kimia di dalam penulisannya. Sumbangan terpenting al-Razi termasuklah pengkelasan benda-benda kepada logam, tumbuh-tumbuhan dan haiwan. Beliau juga memberikan penerangan yang lebih teliti tentang proses pemejalwapan, penyulingan, penghabluran, penurasan dan sebagainya. Al-Razi juga menerangkan berbagai alat radas pegujian kimia seperti bikar, kelalang, lampu nafta, relau pelebur, dan berbagai lagi. Perjumpaan dan penerangan proses pengasingan dan penceraian ini adalah sangat penting kerana tanpa pengetahuan kepada proses ini adalah amat sukar untuk menyediakan bahan bagi sesuatu pengujian. Al-Marrakusyi dari Magrib menulis proses kimia dalam bentuk mimpi dalam Risalat al-Ruhawiyat.
Al Razi wafat tahun 925 sebagai pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar. Dapat disimpulkan bahwa kedua nama besar tersebut adalah insan berjaya dalam kajian kimia.
Jabir ibnu Hayyan
Bidang kimia yang di pelopori orang Islam mencapai kemuncaknya dengan cepat dalam abad ke-8 dengan kemunculan Jabir Ibn Hayyan. Beliau menghasilkan banyak penulisan yang kemudiannya ditambah lagi oleh penuntut-penuntutnya yang menulis mengikut doktrin Jabir. Himpunan hasil penulisan ini dikenali sebagai �Korpus Jabir�. Di antaranya termasuklah �Kitab al- Sab�in� dan kitab �al-Mizan� yang merupakan asas kepada Kimia Latin yang mula berkembang pada abad ke-15.
Jabir ibnu Hayyan lahir tahun 721 dan di Barat dikenal dengan nama Geber. Sampai akhir abad 17, ia -- bersama dengan Zakaria Razi -- sangat menonjol sebagai ahli kimia termasyhur yang dihasilkan abad pertengahan. Anak seorang penjual obat di Kufah (Irak) ini juga merupakan seorang sufi. Dalam penemuannya, Jabir membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Jabir pula menyiapkan tekniknya, mirip semua 'technique' kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dia pula yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.
Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Dalam bidang kimia, karya Jabir ibnu Hayyan mencapai lebih 500 buah, tapi hanya beberapa yang sampai pada zaman Renaissance. Di antara bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah, diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Summa Perfectionis. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian zat kimia.
Jabir Ibnu Hayyan wafat. tahun 815; ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Jabir al-Hayyan mengemukakan kaedah percobaan sains.
Abu Zakariyya al-Razi
Muhammad Abu Zakariyya al-Razi lahir tahun 865 menghasilkan �Kitab al-Asrar� dan �kitab Sirr al-Asrar� serta �al-Madkhal al-Thalim� yang masih digunakan oleh para ahli kimia terkemudian kerana al-Razi masih mengekalkan bahasa simbol kimia di dalam penulisannya. Sumbangan terpenting al-Razi termasuklah pengkelasan benda-benda kepada logam, tumbuh-tumbuhan dan haiwan. Beliau juga memberikan penerangan yang lebih teliti tentang proses pemejalwapan, penyulingan, penghabluran, penurasan dan sebagainya. Al-Razi juga menerangkan berbagai alat radas pegujian kimia seperti bikar, kelalang, lampu nafta, relau pelebur, dan berbagai lagi. Perjumpaan dan penerangan proses pengasingan dan penceraian ini adalah sangat penting kerana tanpa pengetahuan kepada proses ini adalah amat sukar untuk menyediakan bahan bagi sesuatu pengujian. Al-Marrakusyi dari Magrib menulis proses kimia dalam bentuk mimpi dalam Risalat al-Ruhawiyat.
Al Razi wafat tahun 925 sebagai pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar. Dapat disimpulkan bahwa kedua nama besar tersebut adalah insan berjaya dalam kajian kimia.
0 komentar:
Posting Komentar
berkoment lah selagi koment itu gak di larang.. :D